Tali pusar umumnya dimiliki oleh setiap bayi yang baru lahir, di awal kemunculannya tali ini berwarna putih, kemudian menjadi kebiruan dan terakhir menghitam. Biasanya tali pusar akan lepas dengan sendirinya setelah 7-14 hari paska kelahiran.
Tidak jarang beberapa ibu menemukan tali pusar milik anaknya berdarah, pendarahan ini bisa berupa bercak darah atau pendarahan yang lumayan hebat. Beberapa kondisi pendarahan pusar dapat menjadi tanda sebuah penyakit atau infeksi.
Pendarahan biasanya terjadi sebelum pusar Puput namun sudah dipaksa lepas dengan cara ditarik atau saat sudah lepas namun pusar bergesekan dengan popok atau pakaiannya.
Pendarahan yang terjadi saat pusar bayi sudah Puput merupakan hal yang wajar walaupun kasusnya sangat jarang terjadi, yang harus anda perhatikan adalah ketika pendarahan tidak kunjung berhenti bisa menjadi gejala awal dari penyakit hemoragik.
Penyakit hemoragik merupakan suatu kondisi dimana tubuh anak kekurangan vitamin K sehingga proses pembekuan darah menjadi lebih sulit dan lama, penyakit ini paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Untuk menghindari terjadinya penyakit ini biasanya setelah bayi lahir akan segera diberi suntikan vitamin K oleh dokter.
Pusar berdarah bisa juga merupakan sebuah indikasi terjadinya infeksi, oleh sebab itu anda harus memperhatikan jika pusar bayi Anda Berdarah disertai gejala berikut ini :
1. Demam.
2. Kulit sekitar pusat meradang berwarna merah dan bengkak.
3. Kulit di area sekitar pusar menjadi lebih hangat dibanding bagian lainnya.
4. Tiap perut bayi disentuh terutama bagian yang dekat dengan pusat bayi menunjukkan ekspresi kesakitan.
5. Bernanah atau muncul cairan lain yang berbau.
Perawatan yang tepat dapat mempercepat proses penyembuhan pada pusar bayi yang berdarah, berikut ada beberapa cara yang bisa anda praktekan di rumah :
1. Biarkan tali pusar lepas dengan sendirinya, jangan ditarik karena bisa menyebabkan bayi kesakitan. Umumnya pusat akan lepas dengan sendirinya setelah 7-14 hari paska kelahiran. Jaga area pusar tetap kering, senantiasa bersihkan tali pusar saat mandi. Boleh menggunakan sabun namun tidak boleh memakai alkohol atau obat merah lainnya. Bungkus pusat menggunakan kain kasa kering. Jika kain kasa lengket dengan pusat jangan dipaksa ditarik, basahi dulu dengan air hangat setelah itu lepas perlahan.
2. Perhatikan penggunaan popok, pastikan bagian pusar tidak bergesekan dengan tali perekat popok, rajin mengganti popok untuk menjaga sirkulasi udara dan kelembaban kulit bayi.
3. Angin-anginkan pusar beberapa saat untuk mempercepat proses pengeringan dan menjaga area sekitar pusar tetap kering dengan memakaikan pakaian yang longgar.
4. Sebelum tali pusar Puput sebaiknya jangan mandikan bayi di dalam bak mandi hal ini untuk menghindari tali pusar menjadi lembab. Anda bisa memandikannya menggunakan whaslap.
Darah yang keluar biasanya hanya menetes dalam jumlah sedikit dan akan berhenti dengan sendirinya tidak jarang darah yang keluar disertai lendir. Pertolongan pertama yang bisa anda lakukan untuk mengatasi pusar berdarah adalah dengan cara menekan perlahan area pusar menggunakan kapas atau kain kasa bersih untuk menghentikan pendarahannya.
Pastikan pakaian atau popok bayi tidak bergesekan dengan area pusar. Untuk mengantisipasinya anda bisa mengenakan pakaian yang longgar atau menutupi pusar bayi Anda menggunakan kain kasa.
Jangan lupa untuk sering mengganti kain kasa terutama setelah mandi atau saat bayi berkeringat. Hal ini untuk menjaga pusar tetap kering sehingga proses penyembuhannya lebih cepat dan optimal.
Walaupun pusar tidak memiliki saraf terusan namun infeksi yang terjadi jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan omphalitis, yaitu infeksi parah yang berujung pada kematian.
Oleh sebab itu jika pusar bayi Anda berdarah dan tak kunjung mereda segera periksakan ke dokter anak atau Rumah Sakit terdekat. Itulah tadi sedikit informasi yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat dan menginspirasi. Terimakasih.